Sabtu, 08 September 2012 0 komentar

Senyum, kamu

senyum kadang terlupakan, seperti menatap tanpa arah,
senyum yang seharusnya tak membias di sela fajar,

kadang angin seperti tembok menghadang bertumpuk baja,
kaki-kaki tak mau berkelakar melangkah, memberanikan hati menjamu lara,

untuk senyum yang dinanti, lara adalah buah yang telah ranum,
nikmat jikalau telah merasakannya,

senyum di mana kau tertanam,
saat ku mengada-ada ilusimu,

 
;