Kamis, 10 Januari 2013 0 komentar

Obrolan Berdua

Hari ini entah mengapa, tempat kecil ini sepi. Tak ada orang yang biasanya tiduran sambil main hape di tangannya. Sore ini, sepilas seperti senja yang hening. Hanya aku dan seperangkat komputer baru yang dijadikan inventaris dari fakultas. Keren memang komputernya, tapi sayang. Tak ada yang bisa diajak diskusi tentang ini dan itu di depan komputer ini. Yahh, duduk berdua, berhadap-hadapan dengan komputer. Nuansa romantis apa yang bisa ngebuat suasananya jadi kayak gini. Berdua. Ngobrol layaknya dihadapanku saat ini adalah seorang manusia yang manis (imajinasi akut). Dengan nuansa sinar senja yang merambat halus ke dalam ruangan ini. Rasa-rasanya aneh. Hmm...mungkin kurang dua cangkir moccacino panas, yang uapnya masih mengepul di wajah dan sepiring nasi goreng dengan telur ceplok di atasnya. Nahh loo, laper kan jadinya. Kebanyakan berimajinasi sih.

Mulai serius lagi. Aku mulai membayangkan, setahun kedepan sekre kecil ini jadi ramai. Entah ramai karena apa. Tapi aku hanya ingin sekre ini tetap ramai, ramai dengan segala aktivitas yang ada. Entah itu suara kalian atau bahkan kalian sering-sering datang ke sini. Banyak harapan memang untuk menghidupkan kembali sekre kecil ini. Hidup bukan hanya dari aktivitasaya saja, melainkan hidup untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh orang-orang yang katanya ada untuk sekre ini. 

Ahh, kalian. Senyum-senyum kalian teramat dirindukan oleh ruangan ini. Ruangan ? aku apa ruangan ya ?. Ahh, sama saja. Mungkin aku hanya ingin kalian ada disini. Ngobrol dengan kalian kayaknya asik. 

Mungkin harus ada perubahan besar-besaran. Tapi ku rasa tidak sampai seperti itu. Kita mulai saja untuk percaya pada diri kita, bahwasannya kita adalah penggerak mimpi itu. Sebenarnya jika dikaitkan dengan tujuan  kita ada disini. Aku akui kita disini untuk kuliah. Waktu kita untuk belajar dan belajar. Tapi apa itu saja alasan kita ada disini. Waktu memang sering menjadi masalah bagi kita. Aku baru menyadari, ketika mulai memasuki ruangan ini setahun yang lalu. Kita seharusnya yang mengatur apa yang seharusnya kita lakukan saat waktu tertentu. Bukan kita yang harus melakukan sesuatu karena sudah waktunya. Sebenarnya kalau kita menyadari kitalah yang seharusnya mengatur nasib kita, karena semua nasib sudah diserahkan ke kita. Tinggal kita ingin seperti apa nasib kita saat ini dan selanjutnya. 

Setahun kepengurusan kedepan. Tak seubahnya nasib komputer baru ini. Bila tak bisa memanfaatkannya sebaik mungkin. Maka akan hanya menjadi hal yang apa adanya, pelengkap ornamen yang ada di ruangan ini. Setiap komponen ada. Sistem yang baru pun juga sangat mendukung untuk membuat karya-karya yang bagus. Yang kita butuhkan untuk merubahnya adalah keteradaan kita untuk keberadaan sekre kecil ini. Bukan hanya untuk mengembalikan eksistensinya saja, tapi bagaiman sekre ini mampu memiliki karya-karya yang berpengaruh pada lingkungan sekitar. Aku rasa kita mampu asalkan kita mau melakukannya.  

Aku percaya, kalau kalian akan sering-sering main ke sekre ini. Karena cerita dan cinta akan selalu mengisi perjalanan sekre kita.
 
;