Sabtu, 22 Februari 2014 0 komentar

Menjamu Kehidupan

"Aku melihatmu dalam tawa saat ku buka catatan demi catatan. Pernah ku lukis rupa dalam lembaran, samar tapi ada."


aku ingin menyentuh jiwamu
seperti aku ingin menyentuh jiwaku sendiri
bebal, jiwa kusut
dalam raga kau bergerak lagak robot
lesuh bak tak ada harap

kau hidup tapi tak hidup
aku ingin berbicara denganmu
mendengar, mengayakan harap
berbicara tuk memiskinkan ego
coba merasa tanpa putus asa


Pernah ku dengar cerita tentang sebuah batu di suatu lembah. Batu itu memang keras, tapi untuk itulah dia diciptakan. Sekeras-kerasnya batu tetap akan luluh atas kerinduan alam akan dirinya. Alam akan membentuknya menjadi jutaan butiran kecil yang akan menjelma jadi tanah. Bukankah indah sistem kehidupan ini ? ketika batu berubah menjadi tanah kelak akan bermanfaat untuk kehidupan makhluk yang ada di muka bumi. Begitupun bebatuan yang masih mewujud pada jati dirinya, dia tetap akan bermanfaat atas sistem kehidupan saat dia berada. Bebatuan akan dimanfaatkan oleh manusia bahkan juga oleh burung Bowerbird yang romantis untuk hendak bermesraan dengan pasangannya.

Sesungguhnya betapa indah kita atas apa yang ada. Memiliki atas diri, memberi pada kehidupan.


 
;