Jumat, 25 Oktober 2013 0 komentar

Ketika Tulisan Tak Terarah

Ketika tulisan tak terarah, kau pandangi sejenak kawan dalam angananmu. "Hay, sedang apa kau  ?", ucapmu begitu dalam kalut. Tak pernah kau pahami satu jiwa saja. Dirimu. 

Dalam malam, kala satu-satunya yang kau pandangi adalah rindu. Kawanmu bahkan tak pernah muncul, bahkan dalam senyum yang sering kau simpan rapi dalam kabut putih. Tak pernah kau mengijinkannya tuk satu orangpun tahu. Kau sangat percaya akan mimpimu, bahkan mimpimu yang jadi bahan tertawa orang-orang disekitarmu. 

Kau dan teman anganmu adalah satu. Ditakdirkan untuk bersatu, dalam masa yang tak dimengerti. 

Tak ada kata tawar untuk hal ini. Bahkan teman anganmu itu laksana kabut putih, menyatu dalam tempat yang disebut itu rindu. 


rindu, kelak engkau kan bermuara
laksana embun pagi yang kan sampai pada samudera
dalam sukma kau simpan ruh yang murni
wujud kehidupan



 
;