Selasa, 22 Juli 2014 0 komentar

Gemintang

Gemintang langit menyapa dini hari, menanyakan tentang jiwa yang masih terjaga. Cerahnya langit yang menjaga, merangkum rindu pada seseorang. Ku teringat pada kaki-kaki yang melangkah bersama dengan ringan. Pada tawaran sebotol minum saat benar-benar haus. Setelah berlarian di atas pasir pantai.

Sebagian orang dapat bertemu untuk berbagi rindu. Sebagian orang menuliskan surat untuk dapat saling berbagi kabar. Sebagian orang mendoakan untuk kebaikan orang yang disayanginya. Tapi aku tak mampu berkata apa-apa untuk sekedar menyampaikan apa yang telah ku rasa.

Ku titipkan pada isyarat alam semesta untuk menyampaikan pesan ini pada mu. Entah saat pagi, lewat nyanyian burung-burung pipit yang manis. Atau kala malam menjelang bersama bintang-bintang di langit yang cerah.

Tak terlalu muluk aku berharap pesan ini cepat tersampaikan. Mungkin lusa atau kapanpun saat seisi ruang dan waktu mu siap untuk berbagi tentang apa yang ku rasakan ini bersamaku. Mungkin suatu senja saat kita bisa tertawa lepas, kita akan minum bersama dengan minuman kesukaan kita masing-masing. Berbagi cerita tentang hari-hari yang telah kita lalui.

Rabu, 02 Juli 2014 0 komentar

Jingga

Jingga, pada semburat warna senja kau menari
Ingin ku lalui lagi senja bersamamu
Setapak demi setapak kaki kita melangkah
Menuju arah yang sama

Semilir angin
Hati ku lirih berbisik pada deretan pohon yang ku lalui sore ini
Berbicara ini dan itu tentang mu
Adakah kau merasakan hal yang sama?

Senja, adakah Jingga bersinar dibelahan bumi ia berada?
Dimana langit-langit tidak menghitam menghalangi sinarnya tuk menjadi Jingga
Jingga yang membersamaiku kini dan nanti
Merajut asa dalam setiap langkah kaki-kaki kecil ini
 
;