Selasa, 24 Februari 2015 0 komentar

Bersapa

Ada yang merindukan pertemuan hingga lupa bagaimana bersapa
Ada yang rindu bersapa hingga lupa bagaimana menata aksara
Ada yang rindu menata aksara hingga lupa bagaimana memulainya

Memulai pada akhirnya merujuk pada kosa kata penuh ketakutan
Hingga lupa selalu ada kata pertama disetiap bait cerita

Bahkan penyapa masih ingat cerita penuh rasa
Rasa yang terselip hingga lupa diterjemahkan oleh tersapa
Mungkin itulah cerita-cerita yang disebut dongeng
Karena pada akhirnya makna cerita hanya bersifat konon katanya
Dan akuilah aku yang bersuara lantang hingga kelak terjemahkan utuh
Berharap, masihkah engkau tersapa duduk-duduk memanivestasikan karakter dalam lakon utamanya

0 komentar

Masih menunggu hujan. Namun, sepertinya saya tidak tahu apakah nanti sudah siap kala benar datang? Semua perkara bumi dan langit. Sebagian berharap dan yang lainnya menentang.
Adalah hari ini saya menitip banyak pada hujan. Hujan yang akan menemani sepanjang perjalanan ke depan. Entah sampai tujuan atau tidak, saya siap tersesat di jalan.
Semuanya memiliki kemungkinan mutlak. Sesuatu yang harus terjadi maka akan terjadi. Lupakan perbedaan dan persamaan yang membentengi diri. Adakah masih utuh nurani mengetuk untuk engkau menjadi manusia.

Senin, 16 Februari 2015 0 komentar

Teruntuk kawan seperjuangan. Hari ini kalian sudah diwisuda ya? Selamat! Aku turut berbahagia. Kali ini mengenai hal yang tidak aku suka, yakni perkara perpisahan. Sudah bertahun-tahun kita berkawan, mulai dari ngopi bareng di angkringan, punya ide buat usaha, masuk organisasi, JJGJ tapi kalian sepertinya mau saja buat ngelakuin, hingga akhirnya kini aku akan mengucapkan 'selamat' kepada kalian. Kalian keren bisa lulus secepat ini, bangga rasanya bisa seangkatan dengan kalian. Barangkali tulisan ini bukan saja ditujukan pada yang lulus bulan ini, tapi pada seluruh kawan seangkatan yang katanya diatas rata-rata mungkin aku yang ada di rata-rata itu sebagai bukti aku belum lulus juga hingga detik ini.

Hey kalian, apa yang kalian lakukan setelah menginjak di dunia nyata nanti? Masihkah nanti suara-suara lantang dengan gaung idealisme itu aku dengar? Entah nanti kalian berada diposisi manapun. Kikuk memang rasanya bakalan berada di dunia dimana kita tidak tahu secara pasti apa saja yang akan terjadi. Tapi inilah asiknya hidup, kita bisa bebas memilih tapi tak bisa menghidar dari akibat yang akan datang. Selalu ada hal yang menantang didepan nanti, tapi bukankah kita akan selalu memilih menghadapinya dengan rasa optimis? Aku kenal kalian, kalian bukan tipe orang yang dengan mudah menyerah, kalian akan berbuat yang terbaik.

Adakah tahun-tahun nanti kita bisa berjumpa lagi? Bukan untuk pamer ini dan itu, tapi hanya sekedar berjumpa dengan kawan lama. Karena aku tahu pasti nanti akan ada kawan-kawan baru buat kalian begitu pun aku.

Kawan, jangan menyerah jika nanti kamu menemukan kesulitan dan rasa lelah. Ingat kembali rasa berkawan, nanti kau akan temui harapan. Jangan melawan, rapi berkawanlah dengan masa lalu, kini, dan masa depan. Hiduplah seutuh manusia. Harapan-harapan akan kalian nyata adanya. Nasehat ini buat aku juga yang harus segera lulus dan mendapatkan kesempatan seperti kalian semua. Kali ini waktu kalian, berbahagialah.

Jumat, 13 Februari 2015 0 komentar

Segelap-gelapnya malam masih ada bintang mengangkasa
Sesunyi-sunyinya diri masih ada Tuhan yang menemani
Tak ada cahaya yang tertolak dari gelapnya bumi
Tak ada daratan yang menolak hujan dari pertentangan
Suara yang tak bersuara, bisakah engkau mendengarnya?
Cahaya, terlihatkah dari sudut mata manismu?

Minggu, 01 Februari 2015 2 komentar

Akhir Dari Sebuah Keyakinan

Sejujurnya saya masih bingung untuk berbicara apa mengenai hal semacam ini. Kabar yang terlalu bahagia menurut saya, atau karena saya memang mudah dibuat bahagia. Bagi saya, buku merupakan salah satu sahabat terbaik. Berbicara mengenai buku, karya Sjuman Djaya yang mengisahkan riwayat hidup seorang tokoh sastra yaitu Chairil Anwar, merupakan suatu buku yang entah saya idamkan sejak kapan saya tidak tahu tepatnya. Entah karena sudah terlalu lama atau saya yang memang pelupa. Tapi semenjak ada short movie mengenai AADC saya kembali getol mencari buku ini. Kembali keluar masuk toko penjual buku lama, cari melalui online shop, dan kembali tidak mendapatkannya. 

Januari, ditengah membangkitkan mood untuk memulai penelitian dan mengarahkannya ke jalan yang seharusnya saya mencoba peruntungan dengan mencari buku ini sekali lagi. Saya pun menemukan blognya Mba Resty, www.restyamalia.com, melalui blognya Mba Resty mencoba mencari 'sahabat' baru bagi buku AKU miliknya, sebagai hadiah tahun baru. Saya mencoba peruntungan ini, dalam hati saya bilang 'siapa tahu berjodoh?' Soalnya saking frustasinya mencari buku ini saya pernah menulis kalimat-kalimat ini :

"Barangkali urusan mencari buku langka seperti mencari jodoh. Perlu daya dan upaya lebih untuk mendapatkannya. Kau harus rela selalu masuk keluar toko yang sering kali dengan tangan hampa. Tapi kamu selalu berharap masih dapat menemukannya. Suatu saat nanti, entah di toko buku yang mana. Kadang-kadang di toko besar kamu malah tidak menemukannya, dan perlu mencari di toko buku sederhana. Saat ketemu pun kadang-kadang dengan cara yang tak terduga. Harga pun tak jadi masalah, kala buku itu benar-benar langka dan sangat kita butuhkan. Dan jodoh itu kamu tahu mengapa ia langka? Ia benar-benar langka sampai kamu menemukannya dan merawatnya dengan sepenuh hati. Dan disaat seperti itulah kamu membuatnya semakin langka, satu-satunya di semesta ini."

OHHH! dan ternyata saya beruntung. Akhirnya saya berjodoh dengan buku ini (http://www.restyamalia.com/2015/02/pemilik-baru-buku-aku-karya-sjuman.html). Alhamdulillah. Sekali lagi saya mendapati keajaiban hukum semesta dan Sang Pencipta. Seringkali alam semesta bekerja dengan kebetulan yang besar. Tapi saya percaya pada doa yang selalu dijawab 'Iya' oleh Allah, jadi tidak ada kebetulan dalam hal ini. Semua sudah diatur dengan teliti dan persisi yang sangat detail.

Saya ucapkan terima kasih banyak Mba Resty, karena telah mengadakan event 'GIVE AWAY' dan mempercayakan saya menjadi sahabat bagi buku ini. Saya janji kok mba, bakalan jadi sahabat yang baik buat buku ini. Sekali lagi terima kasih. Semoga kita bisa berjumpa mba, Amiin, karena entah kebetulan atau tidak dengan adanya hal semacam ini telah berarti banyak yaitu memperluas lingkaran hidup saya, menambah jaring-jaring kehidupan. Saya juga kebetulan kuliah di Jogja, nanti kalau berkunjung ke Jogja kabarin aja mba.

Ohya jangan lupa tetap semangat menulis. Jangan sampai jadi penulis yang tidak menulis atau manusia yang tidak menuliskan kehidupan. Karena saya selalu percaya, apapun yang kita tuliskan tidak pernah sia-sia. Selalu ada orang diluar sana membutuhkan pemahaman-pemahaman baru melalui tulisan yang kita buat. Semangat menulis Mba Resty!

Salam hangat
Sandy


 
;