Senyum, kadang terlampaui manis
Kadang perih tak terperi
Sebuah rasa yang tak kau kata
Tercurinya dari kotak tak bernafas
Aku dan senyum, menyatu
Kulihat rasa yang ambigu dalam simpulmu
Mendalami hitam
Meranumkan fajar dalam kicauan burung
Berjejer kau dan kau
Kita dalam simpul
Simbol nafas yang terasa
seikat
~.~
Mungkin inilah sebait puisi, atau cuma aku yang bisa menyebutnya puisi. Kadang aku tak mengerti bagaimana kata-kata itu muncul. Logika, feeling, aku, kamu, kita, ataupun perjalanan. Tapi, 'simpul' adalah sebuah pemaknaan dari segalanya. Tentang kebersamaan dalam sebuah simpul, simpul senyum yang terlukiskan dalam air wajah seseorang. Terkadang aku bisa merasa bahagia apabila orang-orang disekelilingku memiliki simpul yang indah itu. Simpul yang terlukiskan karena sebuah kebersamaan, tentang cerita yang hanya bisa diwujudkan dalam sebuah 'Simpul Senyuman'.